Paku karatan adalah alias dari A3D (Arts
Alumni Associations of Damar), entah mengapa lebih nyaman disebut Paku
Karatan. Paku Karatan berdiri pada tanggal 13 Januari 2013, dimana
pertama kali Temu Alumni dilaksanakan. Alumni adalah orang-orang yang
telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.
Kebangga tersendiri apabila sekolah, perguruan tinggi atau organisasi
bisa mengoordinir keberadaan alumninya. Bisa melihat hasil dari proses
yang telah dilaluinya selama aktif.
Tetapi dewasa ini alumni masih belum
mendapatkan posisi yang layak. Namun demikian sebagai alumni tak perlu
menunjukkan diri, biarkan mereka memandang Anda dari berbagai kabar
burung yang bersuara. Jadilah teko yang berisi air penuh dengan
pengalaman, biarkan gelas-gelas kosong itu mendekat dan meminta air
pengalaman teko. Jangan sampai teko mendekat dan mengisi gelas kosong
tanpa diinginkan gelas, itu hanya perbuatan yang sia-sia. Belum tentu
gelas-gelas itu haus, jika pun mereka haus, biarkan mereka mencari air
sendiri dan memintanya pada teko.
Jangan beranggapan bahwa Anda di dalam
organisasi selalu terlihat seperti paku baru, tanpa karat sedikitpun.
Lambat laun Anda pasti akan mengarat seperti halnya paku. Justru
mengarat bukan berarti menurunkan harga jual, mengarat adalah arti
keluasan pengalaman yang telah didapat. Terkena hujan, panas, tertiup
angin, bukan berarti sudah tidak bisa berfungsi lagi. Itu hanya
penampilan luar saja. Karena yang baru selalu akan menganggap alumni
seperti layaknya paku berkarat yang tak mempunyai hak apapun. Namun pada
kenyataannya jika seseorang sudah kehabisan paku yang baru, dia akan
mencari paku yang tersisa di gudang, sekarat apapun pasti akan dia
pakai. Justru diujung kesempatan ini lah yang berkarat menunjukan siapa
dia sebenarnya, yaitu sebagai ujung tombak kemajuan di luar organisasi.
Suatu hari saya observasi ke salah satu
SMA di Kuningan, Jawa Barat. Disela-sela kegiatan saya menyempatkan
shalat di masjid sekolah tersebut. Melihat-lihat desain masjid yang
terlihat modern, saya yakin ini membutuhkan dana yang sangat besar.
Tetapi setelah saya keluar dari masjid, saya terkejut sekali ketika
melihat tanda peresmian bangunan masjid tersebut. Ternyata tertanda
tangan ikatan alumni, ini memancing saya untuk bertanya kepada salah
satu guru. "Ini ko bisa salah satu tandatangannya dari ketua ikatan
alumni?" beliau menjawab, "Iya, karena dana pembuatan Masjid ini murni
dari ikatan alumni, dan tidak sepeserpun menggunakan dana sekolah." Saya
semakin terkaget, wow luar biasa sekali.
Meskipun sudah berkarat tapi paku masih
punya manfaat juga yah. Ternyata bukan hanya paku baru yang bisa
membangun rumah, tetapi paku berkarat pun bisa membangun rumah dengan
kesederhanaan. Bukan hanya paku baru yang punya semangat menggebu, paku
berkarat pun punya semangat yang tak lekang tapi terbatas waktu.
Berkarat bukan berarti tak berfungsi, berkarat bukan berarti mati,
berkarat bukan berarti tak bisa menyakiti. Jangan pernah mengusik paku
karatan, sekali paku karatan terinjak-injak, dia akan menginfeksi kaki,
bahkan bisa menyebabkan kaki teramputasi.